JAKARTA - Selalu ada sedikit ketidakterkoneksian antara dunia olahraga yang sangat kompetitif dan sadar kesehatan dengan merek yang sering mensponsori acara. Acara olahraga khas Amerika akan mendapat sponsor dari rantai makanan cepat saji, perusahaan bir, dan minuman ringan. Di Indonesia, tentu saja rokok.
Dalam beberapa kasus, merek akan memposisikan diri sebagai pelengkap gaya hidup sehat. Seperti ketika Michael Jordan menjadi juru bicara McDonald's atau ketika LeBron James mendukung Coca-Cola.
Atlet dan sebuah merek bebas untuk membuat kesepakatan bisnis apa pun yang mereka suka. Masalahnya adalah kemitraan ini menggunakan superstar yang menjadi teladan kesehatan untuk mempromosikan gaya hidup tidak sehat.
Cristiano Ronaldo, salah satu atlet terbesar di planet ini, menghadapi tekanan untuk mempromosikan produk yang tidak sehat pada Senin kemarin ketika dia mencemooh dua botol Coca-Cola yang diletakkan di depannya pada konferensi pers menjelang pertandingan antara Portugal kontra Hungaria di Euro 2020 Portugal.
Bintang Juventus itu memindahkan dua botol soda dari pandangan kamera dan mengambil sebotol air putih sambil berkata, "Minumlah air putih, bukan Coca-Cola." Sebagai salah satu bintang terbesar kejuaraan yang merendahkan sponsor pasti membuat marah pejabat UEFA.
Do NOT put Coca Cola in front of Cristiano Ronaldo ðŸ˜
This is absolutely brilliant 🤣 pic.twitter.com/bw9FYlTOI4
— Goal (@goal) June 15, 2021
Keputusan itu langsung memengaruhi Coca-Cola.
Saham produsen minuman bersoda itu mengalami penurunan harga 1,6 persen setelah komentar Ronaldo, merugikan perusahaan sebesar 4 miliar dolar AS. Namun, harga saham kembali naik pada akhir hari.
BACA JUGA:
Coca-Cola menanggapi komentar awal dengan mengatakan "setiap orang berhak atas preferensi minuman mereka" dan bahwa setiap orang memiliki "selera dan kebutuhan" yang berbeda.
Agak ketinggalan zaman untuk melihat botol Coca-Cola ditempatkan di depan atlet terhebat dunia. Minuman seperti Coca-Cola memiliki jumlah sirup jagung fruktosa tinggi yang luar biasa dan terkait dengan obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Dalam sebuah penelitian pada anak-anak, setiap porsi minuman manis setiap hari dikaitkan dengan 60 persen peningkatan risiko obesitas.
Ronaldo pernah jadi bintang iklan Coca-Cola, 15 tahun silan saat masih berkostum Manchester United. Tetapi, sekarang dia pendukung hidup sehat, dibuktikan dengan fakta bahwa dia masih berada di puncak permainannya pada usia 36 tahun. Dia dikenal memiliki program kesehatan yang intens dan fisik yang sangat kencang.
Ronaldo dikenal makan enam kali sehari dalam porsi kecil untuk menjaga metabolismenya tetap berjalan sambil menghindari rasa lapar atau merasa lesu. Dia berlatih lima hari seminggu selama tiga sampai empat jam sehari.
Cristiano Ronaldo:
Has 3% less body fat than a supermodel
Thigh circumference of 61.7cm
Can run 25m in 3.61 seconds
Jumps 78cm, higher than an average NBA player
The force he uses to push off is almost 5g – similar to what an astronaut experiences during take-off.
👽 pic.twitter.com/TI4xvBJfmP
— CRSEVN.7 (@cristianomotive) October 8, 2019
Dia berbicara di depan umum tentang bagaimana dia frustrasi ketika putranya minum minuman manis.
“Kadang-kadang saya keras terhadap dia karena dia minum Coca-Cola dan Fanta kadang-kadang dan saya kesal dengannya,” kata Ronaldo menurut The Mirror.
Penolakan Ronaldo untuk mempromosikan Coca-Cola didukung quarterback Tampa Bay Buccaneers, Tom Brady yang berusia 43 tahun, seorang atlet yang juga dikenal karena memperpanjang kariernya melalui rejimen kesehatan yang intens.
It’s almost like the veterans know what they’re doing.... @Cristiano @TB12sports https://t.co/pJ0y1BtCRt
— Tom Brady (@TomBrady) June 14, 2021
Caroline Cerny, Pemimpin Aliansi di Obesity Health Alliance, dengan sempurna menyimpulkan langkah berani Ronaldo. "Sangat menyenangkan melihat panutan seperti Cristiano Ronaldo menolak Coca-Cola demi air putih, memberikan contoh positif bagi penggemar muda dan menunjukkan penolakannya terhadap upaya pemasaran sinis yang mengaitkannya dengan minuman manis," katanya.