Bagikan:

JAKARTA - Usulan diskresi atau kelonggaran karantina bagi pelaku olahraga dari luar negeri tidak hanya berlaku untuk acara multi cabang saja. Usulan tersebut termasuk di dalamnya untuk MotoGP 2022 pada Maret mendatang.

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa diskresi karantina penting untuk atlet-atlet yang datang ke Indonesia. Kebijakan ini perlu karena keterbatasan akses latihann selama karantina panjang akan memengaruhi stamina dan performa atlet.

Diskresi yang dimaksud adalah berupa kewenangan menjalani karantina dengan kebijakan berbeda. Salah satunya adalah sistem gelembung (bubble) seperti acara bulu tangkis dalam rangkaian Indonesia Badminton Festival di Bali pada November-Desember lalu.

"Kebijakan itu bisa dipakai rata karena sistem gelembung ini yang paling ideal karena sudah ada referensinya," kata Oktohari seperti dikutip dari Antara.

Usulan diskresi karantina telah disampaikan KOI ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada 12 Januari lalu. Surat bernomor 1.12.3/NOC-INA/PRE/2022 itu langsung ditandatangani oleh Ketua Umum KOI.

Perihal surat itu adalah tentang tindak biosecurity pencegahan penyebaran COVID-19 di Indonesia pada penyelenggaraan event olahraga Internasional di Indonesia serta keikutsertaan atlet-atlet Indonesia di setiap event olahraga Internasional.

"Di bulan Maret bukan hanya MotoGP, tetapi juga Piala Davis. Nanti ada juga Piala Dunia Panjang Tebing dan esport," kata Okto.

MotoGP Indonesia musim ini bakal menjadi gelaran balapan kedua setelah seri Qatar. Jadwalnya dimulai tanggal 18 Maret dan berakhir pada 20 Maret mendatang.

Selain MotoGP, Piala Davis, dan Piala Dunia Panjat Tebing, ada juga turnamen bulu tangkis yang telah masuk kalender BWF seperti Indonesia Master dan Indonesia Open.

Selain acara single itu, Indonesia rencananya mengikuti lima agenda multi cabang, di antaranya SEA Games Hanoi (12-23 Mei), Children of Asia (27 Juli-8 Agustus), Islamic Solidarity Games Konya (9-18 Agustus), Asian Games Hangzhou (10-25 September), serta Asian Youth Games Shantou (20-28 Desember). 

Ada pula rencana Indonesia untuk menjadi tuan rumah ASEAN Para Games 2022 serta ANOC World Beach Games 2023.