Bagikan:

JAKARTA - Raja Okto Saptahari mengatakan kinerja cepat Indonesia dalam pemenuhan sanksi mendapat apresiasi dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Karena hal itu pula, ia menyebut ada harapan sanksi bisa dirampungkan sebelum SEA Games Vietnam 2022.

Harapan itu datang karena WADA melihat keseriusan Indonesia dalam upaya pencabutan sanksi. Selain itu, Indonesia juga dinilai cepat menyelesaikan pending matters yang sudah ditetapkan

Berdasarkan hal itu, WADA kemudian berjanji akan meninjau ulang sanksi kepada Indonesia agar pencabutan sanksi bisa rampung sesegera mungkin.

"Mudah-mudahan sanksi ini bisa segera dicabut. Harapannya tentu dengan semua yang kita lakukan, akan ada segera kabar baik. Sehingga di event mendatang kita kembali mengibarkan bendera Merah Putih," kata Okto yang merupakan Ketua Gugus Tugas Percepatan Pencabutan Sanksi WADA dalam konferensi pers daring pada Senin, 13 Desember.

"Kalau SEA Games nanti (2022 di Vietnam), Insyaallah kalau bulan Mei bendera Merah Putih sudah bisa dikibarkan," tegasnya lagi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sanksi yang dijatuhkan WADA berupa tidak diperbolehkannya Indonesia memikili perwakilan organisasi internasional, tidak boleh menjadi tuan rumah, tidak bisa mengumandangkan lagu Indonesia Raya, dan tidak boleh mengibarkan bendera Merah Putih di berbagai event olahraga.

Terkait sanksi itu, Okto menyebut masih ada federasi internasional yang tidak sepaham dengan yang ditentukan WADA untuk Indonesia. Maka dari itu, Okto juga meminta WADA memberikan penjelasan agar tidak ada lagi kekeliruan.

"Secara spesifik sanksi yang dijatuhkan kepada Indonesia terkait empat poin itu. Kami sudah sampaikan kepada WADA ketika tim gugus tugas dengan sekjen WADA sehingga ada pemahaman yang belum sama," katanya.

"Dalam pertemuan di sana (Swiss), WADA berjanji akan mengevaluasi ulang sanksi yang dijatuhkan, mereka juga berjanji akan menjembatani penyampaian informasi soal sanksi Indonesia pada federasi internasional di luar sana," beber Okto.

Soal sanksi, WADA sendiri sebenenarnya masih memberikan kelonggaran untuk Indonesia. Hal itu berupa masih diperbolehkannya memutar lagu Indonesia Raya dan penggunaan warna bendea (merah putih) di berbagai atribut atlet dan tim.