JAKARTA - Legenda hidup Indonesia, Iwan Fals mengunggah tangkapan layar pemberitaan sebuah portal daring soal Mike Tyson yang kini kaya raya berkat bisnis ganja. Iwan Fals memang telah mendeklarasikan dukungan terbuka terhadap pemanfaatan ganja. Soal Tyson, berapa kekayaannya dari ganja?
"Dudududu nyak duit," tulis Iwan Fals dengan emoticon sunglasses sebagai penutup kalimat.
dudududu nyak duit 😎 pic.twitter.com/tnALUTTj0E
— ☔ PPKM Mikro ☔ (@iwanfals) February 23, 2021
Desember lalu, ketika PBB mengumumkan telah menghapus ganja dari daftar zat berbahaya, Iwan Fals juga berkicau merdu. "Wah keren nih, Alhamdulillah," tulisnya, yang juga diakhiri emoticon sunglasses.
Wah keren nih, Alhamdulillah 😎 pic.twitter.com/XOXniZgNIK
— ☔ PPKM Mikro ☔ (@iwanfals) December 3, 2020
Ditarik lebih jauh ke belakang, penggawa Kantata Takwa juga pernah menyatakan niat menanam tanaman penuh manfaat itu di rumahnya. Iwan bahkan menyebut nikmatnya ganja dalam pernyataan itu.
"Coba kalau enggak dihukum, saya tanem. Ini beneran saya ngomong, saya tanem, nikmat kok," kata Iwan, dikutip dari Merahputih.com, Selasa, 23 Febuari.
Iwan sempat rutin mengonsumsi ganja. Kebiasaannya itu berlanjut hingga ia berumah tangga. Satu-satunya alasan Iwan berhenti nyimeng, katanya adalah konsekuensi hukum.
"Saya dulu zaman-zaman anak dua, masih pakai ganja. Karena berisiko ditangkap polisi saya takut dong, gimana kalau gue ditangkap, dipenjara, akhirnya saya berhenti," kata Iwan Fals, dikutip Liputan6.com.
Menurut Iwan, ganja mengilhaminya, membantunya menemukan inspirasi. "Zaman saya main gitar pertama kali, lalu kemudian dapat nama, mulai laku, mulai bingung harus bikin lagu biar laku. Ide belum nemu, nih. Ada teman kan, 'udah gini aja' (isap ganja). Ternyata memang benar (ide),"
Kekayaan Mike Tyson dari ganja
Tyson telah menjual produk ganja sejak 2016, melalui bendera bisnisnya, Tyson Holistic. Menurut pemberitaan NZ Herald pada 2020 lalu, perusahaan itu diyakini mampu menghasilkan 500 ribu poundsterling atau sekitar Rp10 miliar per bulan.
Pada 2017, Tyson membuka ladang pertanian ganja di Death Valey, California. Ladang itu ia namai Tyson Ranch. Tyson berencana mengembangkan ladang 40 hektare itu menjadi 169 hektare, di mana di dalamnya akan ada taman hiburan bertema ganja.
Tak hanya itu. Tyson juga berencana membangun hotel di Tyson Ranch, tempat berkemping, hingga universitas. Selain untuk rekreasi ganja, Tyson juga membuka peluang bagi banyak orang untuk memelajari cara menanam dan membudidayakan ganja di Tyson Cultivation School.
Belum selesai. Laporan The Sun menyebut Tyson juga akan membuka perkebunan baru di Antigua dan Barbuda, negara pulau di Karibia. Tyson sudah mengukur pasarnya, yakni orang-orang Inggris. Setiap tahun, ribuan turis Inggris berkunjung ke Antigua dan negara-negara di sekitar Karibia.
Bersama Tyson Holistic, Sang Leher Beton tak cuma menjual daun dan ekstrak ganja konsumsi. Tyson Holistic juga menjual produk turunan ganja, seperti CopperGel yang bermanfaat untuk meredakan ketegangan otot serta CBD (Cannabidiol) alkaline water untuk berendam.
Apa segalanya tentang uang?
Tyson membantah. Menurut Tyson, perusahaannya juga gencar mengembangkan riset, dengan tujuan mendapatkan senyawa CBD dan THC (Tetrehydrocannabinol) yang lebih tinggi.
Zat-zat tersebut memiliki banyak manfaat, termasuk mengurangi kelainan psikosis dan gangguan kejiwaan tahap awal: kegelisahan, paranoia dan halusinasi. “Saya berpikir tentang seberapa banyak kebaikan yang dapat saya lakukan dengan membantu orang-orang dengan ganja,” Tyson.
Dan seperti yang ia alami, Tyson meyakini ganja dapat membantu banyak orang mengurangi kecanduan terhadap narkoba, seperti kokain atau opium. Tyson, yang bertahun-tahun berjuang keluar dari penyalahgunaan kokain bersaksi bahwa ganja mengubah begitu banyak hal di hidupnya.
Rekan bisnis Tyson, Rob Hickman mengamini. "Itu (ganja) mengubah hidupnya ... Dia orang yang sempurna."
Hingga kini Tyson masih mengonsumsi ganja. Menurut pengakuannya, ia dapat menghabiskan ganja dengan nominal mencapai Rp568,5 juta per bulan.