Bagikan:

JAKARTA - Penyanyi Saipul Jamil terancam diboikot. Setelah bebas dari penjara, kemunculannya di hadapan publik menuai pro dan kontra.

Hal ini bermula saat Saipul Jamil disambut dengan pengiringan dan kalung bunga. Warganet yang melihat kejadian merasa tidak terima dan menyebut Saipul sebagai pedofilia.

Kakak kandung Saipul Jamil, M. Soleh Kawi merasa tidak terima dengan kecaman publik atas adiknya. Dia juga mengaku tidak tahu kalau Saipul Jamil akan disambut dengan meriah setelah bebas dari penjara.

"Pertama saya luruskan lagi, Saipul tidak tahu mau disambut seperti apa. Dia mau kesini mau ziarah sama ke laut, tapi nggak tahu laut mana. Lihat, betapa noraknya dia megang handphone dan dia berdiri dan ditahan sama wartawan," kata Soleh dikutip dari Era.id.

Soleh menyebut Saipul disuruh berdiri oleh sederet wartawan padahal mereka hendak langsung pergi dan sudah dijemput. Alhasil pihak Saipul merasa dirugikan karena diprovokasi masyarakat soal penyambutan.

“Dia sudah diprovokasi, masyarakat salah persepsi soal penyambutan. Yang nyambut siapa? Kita nyambutnya biasa saja,” lanjutnya.

Semakin kesal, Soleh membocorkan identitas korban pencabulan Saipul Jamil.  “Ini cuma opini, faktanya korban lahir di Cirebon usianya 18 tahun sudah mengikuti workshop Jakarta Utara. Kalau kita tahun 2012 dia sudah berusia 16 tahun, berarti 4 tahun kemudian umurnya sudah 20 tahun. Ini fakta persidangan,” katanya geram.

Menyoal boikot yang mencapai setengah juta tanda tangan di Change.org, Soleh tidak mempermasalahkan persepsi publik. Katanya, acara televisi lokal tidak hanya ditonton di Indonesia.

“Petisi hak masyarakat, ada cinta boleh yang nggak cinta boleh nggak apa-apa. Pesan saya, mencintailah sekedarnya karena suatu saat kamu akan membencinya. Silahkan saja, yang nonton TV bukan orang Indonesia saja,” katanya santai.