Bagikan:

JAKARTA - Saat ini Jennifer Jill masih ditahan oleh Polres Jakarta Barat, sementara Ajun Perwira dan anaknya Pilo sudah dilepas. Jumat, 19 Februari, Polisi merilis keterangan tentang kronologi penangkapan wanita yang biasa dipanggil Mami Ipel ini. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan penangkapan JJ berdasarkan informasi dari masyarakat. "Kronologisnya sekitar tanggal 16 Februari yang lalu berdasarkan adanya laporan masyarakat kemudian dilakukan penyelidikan di satu rumah di daerah Ancol, di dalam satu kamar pada saat itu kita lakukan penggeledahan di kamar saudara P, ada satu lemari yang milik ibunya, JJ yang tidak boleh dibuka anaknya," ujar Yusri. 

Dalam lemari tersebut ditemukan 1 kotak yang berisi dua paket sabu-sabu dan alat penghisapnya. "Barang bukti 0,39 gram sabu ditemukan oleh penyidik di kediaman yang bersangkutan," paparnya.

Dari pengakuan Pilo, anak Jennifer, diketahui bahwa barang tersebut adalah milik Jennifer. Karena Jennifer sedang tidak berada di rumah, polisi kemudia mengajak Pilo untuk menyusul Jennifer dan Ajun di daerah Kebayoran Lama. 

"Saudara P mengakui itu milik ibunya, tetapi ibunya tidak di tempat. Kemudian ibunya dan bapaknya disusul, kemudian bertiga dibawa ke Polres Metro Jakarta Barat untuk dilakukan pemeriksaan," terangnya.

Setelah diperiksa Jennifer mengakui sabu itu adalah miliknya yang disimpan sejak empat tahun lalu. "Saudarai JJ mengakui bahwa itu miliknya sejak 4 tahun lalu. Dia dapat dari A dan R empat tahun yang lalu," jelasnya. 

Hasil tes urin ketiganya negatif, polisi kemudian melanjutkan pemeriksaan Jennifer dengan tes rambut. "Kami masih melakukan pemeriksaan. Untuk pemeriksaan kita lakukan tes rambut untuk mengetahui pemakai atau tidak. Kita menunggu hasil tes rambut yang bersangkutan," katanya. 

Pengejaran terhadap pemasok sabu kepada Jennifer Jill juga terus dilakukan. "Kepada Polres Metro Jakbar JJ mengakui mendapat barang dari A dan R. Sampai ke atas kami akan mengejar terus. Untuk JJ kami jerat pasal 112 ayat 1 UU tnetang narkotika. Termasuk juga kemungkinan ada orang lain di sini, ini masih kami dalami semuanya," pungkas Yusri.