JAKARTA - Insiden penembakan terjadi di Kota Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, pada Minggu, 21 Juni. Insiden ini menyebabkan 1 pria dewasa tewas dan 11 orang lainnya luka-luka.
"Seorang pria dewasa tewas dan 12 lainnya mengalami luka yang tidak begitu parah," kata Kepolisian Kota Minneapolis di media sosial Twitter.
** SHOOT UPDATE **
12 people have suffered gunshot wounds in an incident on 2900 block of Hennepin S. 1 adult male died and 11 have no -life-threatening wounds
— Minneapolis Police (@MinneapolisPD) June 21, 2020
Dilansir dari USA Today, pelaku tidak diidentifikasi oleh polisi dan meninggal di rumah sakit.
Pelaku berjalan kaki dan mulai menembaki sekitar pukul 12.30 pagi. Setelah itu, pelaku melarikan diri dari tempat kejadian.
Teriakan dan suara tembakan terdengar dalam video yang beredar di media sosial. Tampak juga kerumunan kecil orang-orang di sekitar penembakan korban ketika mereka dibawa oleh polisi ke rumah sakit.
Shooting in Uptown Minneapolis pic.twitter.com/mAjYWBYmv0
— Mr Minnesota 🤦🏾♂️😈 (@MrMinnesota24) June 21, 2020
Cuplikan juga menunjukkan jendela-jendela di Uptown Theatre dan sebuah etalase toko keluar.
Tweet awal dari kepolisian Minneapolis menyarankan agar masyarakat menghindari area di Uptown Minneapolis, sebuah distrik komersial yang mencakup beberapa bar dan restoran.
Multiple people shot in area of 2900 block Hennepin S. Please stay away from this area. More info when available
— Minneapolis Police (@MinneapolisPD) June 21, 2020
Per pukul 04.00 pagi waktu setempat, belum ada orang yang ditahan terkait dengan penembakan tersebut, demikian laporan dari Associated Press.
BACA JUGA:
Kota Minneapolis menjadi sorotan dunia. Sebab, beberapa waktu lalu, kota ini menjadi pusat unjuk rasa ribuan warga AS yang memprotes rasisme dan aksi brutal polisi terhadap seorang warga kulit hitam, George Floyd.
Floyd tewas kehabisan napas setelah lehernya ditekan oleh lutut seorang anggota Kepolisian Minneapolis bulan lalu. Sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan penembakan tersebut terkait dengan kasus Floyd.