JAKARTA - Artis Dinar Candy berbikini di jalanan memprotes perpanjangan PPKM. Pemerintah menegaskan perpanjangan PPKM didasari kasus COVID-19 termasuk angka kematian pasien.
“Angka kematian kita masih tinggi. Tetap harus selalu waspada menghadapi varian delta yang sangat menular. Peningkatan kasus COVID-19 akibat varian delta dialami banyak negara dunia. Varian Delta mampu menurunkan efficacy seluruh jenis vaksin,” ujar Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi kepada VOI, Rabu, 4 Agustus.
Jodi menerangkan, pemerintah saat ini mengetatkan aktivitas dan mobilitas masyarakat tapi juga meningkatkan kapasitas rumah sakit, obat dan oksigen.
“Tapi ini bukan solusi yang bisa dilakukan secara terus menerus karena sangat costly dan tidak sustainable. Solusi efektif untuk menahan atau menunda next waves adalah protokol kesehatan dan vaksinasi,” sambung Jodi.
Pemerintah memperpanjang penerapan PPKM level 4 dari 3 sampai 9 Agustus dengan beberapa penyesuaian aktivitas dan mobilitas masyarakat sesuai kondisi tiap daerah.
BACA JUGA:
Keputusan ini diambil sesuai pertimbangan masukan para ahli, masyarakat, dan hasil monitoring selama penerapan PPKM periode sebelumnya dengan menunjukkan indeks mobilitas meningkat dan banyak daerah masih abai protokol kesehatan.
“Walaupun hasil monitoring menunjukkan perbaikan di skala nasional, baik kasus harian, tingkat kasus aktif, tingkat kesembuhan dan persentase BOR,” ujar Jodi.
Masyarakat diminta memanfaatkan momentum perpanjangan PPKM ini untuk memperbaiki penanganan COVID-19 di wilayah masing-masing.
“Caranya disiplin prokes dan kurangi mobilitas. Kita berharap Jika angka kasus turun merata di tiap daerah, minggu depan banyak daerah turun level PPKM-nya,” sambung Jodi.