JAKARTA - Sebuah pesawat taktis ringan baru yang dikembangkan oleh United Aircraft Corporation (UAC), bagian dari perusahaan teknologi negara Rostec) akan bersaing dengan pesawat tempur paling canggih di pasar senjata global.
Ini diungkapkan oleh Direktur Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Teknis-Militer Dmitry Shugayev kepada wartawan, dalam konferensi pers di sela-sela pameran 'The International and Space Salon (MAKS) 2021 Air Show', Rabu 21 Juli.
"Pesawat taktis ringan, merupakan pesawat yang diprioritaskan dirancang untuk diekspor. Menyadari karakteristik penerbangannya, kemampuan serangan dan pengintaian serta kerentanan radar yang rendah, kami mengantisipasi jet tempur itu akan bersaing ketat dengan para pesaingnya, jelas Shugayev mengutip TASS.
"Kami melihatnya sebagai saingan untuk produsen Barat yang memimpin pasar, pesawat tempur bermesin tunggal generasi kelima," lanjut Shugayev.
Pesawat taktis ringan akan memungkinkan Rusia untuk mengamankan ceruk baru di pasar penerbangan tempur dunia, terang Shugayev, bersaing dengan Pesawat tempur bermesin tunggal baru Rusia akan bersaing dengan pesawat tempur Rafale Prancis dan pesawat Gripen JAS-39 Swedia di pasar global
"Dengan bantuan produk ini, kami berharap mendapatkan pijakan yang menjanjikan di pasar pesawat ini," ungkap Shugayev.
Lebih jauh Ia menerangkan, negara-negara Timur Tengah, Asia Tenggara dan Afrika Utara dipandang sebagai pembeli potensial pesawat tempur ringan baru Rusia. Sebab, pesawat taktis ringan baru Rusia akan menampilkan rasio biaya atau efisiensi tinggi.
"Mengingat pesawat itu akan diekspor, harganya akan menjadi salah satu indikator utama dan keunggulannya," pungkasnya.
Pada Mei lalu, produsen pesawat Rusia Sukhoi (bagian dari United Aircraft Corporation of Russia's Rostec) milik pemerintah, disebut tengah mengembangkan pesawat tempur baru.
Sumber industri pesawat terbang Rusia mengatakan, pesawat tempur yang dikembangkan bagian dari proyek pesawat tempur masa depan yang bersifat taktis, ringan, bermesin tunggal namun memiliki kemampuan hipersonik.
"Perusahaan Sukhoi sedang mengembangkan pesawat taktis ringan bermesin tunggal dengan berat lepas landas hingga 18 ton. Kecepatan maksimum pesawat akan di atas 2 Mach," sebut sumber tersebut.
"Perusahaan sedang mengerjakan konsep dan persyaratan operasional untuk itu. sebuah platform. Kami melakukan ini atas inisiatif kami sendiri sejauh ini, tanpa dana anggaran (federal)," papar sumber itu.
BACA JUGA:
"(Pesawat) ini juga akan memiliki kemampuan manuver super, serta peningkatan kinerja lepas landas dan pendaratan, berkat mesin kontrol vektor dorong. Rasio dorong terhadap berat pesawat akan di atas 1," tukas sumber tersebut.