Bagikan:

JAKARTA - Banyak warga yang mengeluhkan sistem online dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) DKI Jakarta. Sejak dibuka mulai hari ini, server PPDB daring sulit diakses. 

Salah satunya adalah warga Rorotan, Jakarta Utara bernama Eva. Dia ingin mendaftarkan adiknya di SMA Negeri 89, Jakarta Timur lewat jalur prestasi akademik.

Saat buka situs ppdb.jakarta.go.id, sistem masih dapat diakses. Lalu, Eva mengisi data untuk membuat akun calon peserta didik. Saat mengklik pengajuan pembuatan akun, sistem tak dapat diakses.

"Dari tadi pagi, sistemnya down. Sementara, tadi saya lihat sudah ada 12 siswa yang bisa daftar di SMA 89. Kalau sistem masih down begini, takutnya adik saya enggak bisa daftar di SMA yang dia mau," kata Eva kepada VOI, Senin, 7 Juni.

Eva bingung jika sistem tak dapat diakses, semestinya Pemprov DKI memberi informasi lanjutan mengenai di mana letak kesalahan sistem saat mengajukan pendaftaran PPDB.

"Takutnya apa memang sistemnya yang eror, atau jaringan internet di kitanya atau bagaimana, soalnya enggak ada pemberitahuan lanjut," ujarnya.

 

Tak hanya Eva, keluhan juga dirasakan sejumlah warganet. Pada unggahan akun Instagram dkijakarta soal PPDB, banyak warganet yang mengeluh dalam kolom komentar. 

"Server ga memadai, yang mau daftar berbarengan banyak banget, kenapa ga di antisipasi?? Emak-emak jadi ga bisa kerjain apa-apa karena dari pagi sibuk megang gadget untuk ajuin akun doang yg hasilnya ga ada," ucap akun rasulina.

Keluhan ini juga dikonfirmasi oleh Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya. Ketua Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh Nugroho menyebut pihaknya juga mendapat gangguan saat memantau situs PPDB DKI.

"Pantauan kami, ada problem dengan server. Ini sistemnya tidak siap ketika traffic penuh akibat orang tua siswa berlomba membuat akun," ucap Teguh.

Teguh bilang, sudah ada dua temuan yang paling menonjol. Pertama, kemampuan server dalam mengatasi tingginya traffic pendaftaran, sehingga orang tua mengalami kesulitan untuk mengakses laman pendaftaran.

Kedua, ada keluhan dari orang tua siswa terkait kolom asal sekolah yang tidak kunjung muncul.

"Disdik DKI harus segera menyiapkan mitigasi agar problem ini bisa segera diantisipasi," ungkapnya.