MEDAN - DPRD Kota Medan, Sumatera Utara, meminta Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 jangan lalai untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan (prokes) di pusat keramaian wilayah.
"Setelah larangan mudik di Tanah Air, dipastikan warga berlebaran di kotanya sendiri. Mereka akan mendatangi pusat hiburan di Medan, seperti mal, plaza dan lain-lain," ujar Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Ihwan Ritonga di Medan, dikutip Antara, Selasa, 11 Mei.
Tentunya, lanjut dia, hal tersebut dilakukan setelah warga bersilaturrahim ke tempat kerabat di tengah pelarangan mudik lokal wilayah aglomerasi meliputi Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo.
BACA JUGA:
Politikus Partai Gerindra ini menegaskan, pengawasan secara ketat bertujuan agar tidak terjadi klaster baru pascalebaran, dan mengakibatkan penambahan jumlah penderita COVID-19.
"Kami tidak ingin di Kota Medan mengalami peningkatan jumlah terinfeksi virus corona, walau ada perayaan hari besar keagamaan," tegasnya.
"Tim gugus turun langsung. Kurangi pengunjung mal, plaza dan pusat perbelanjaan hingga 50 persen. Jangan sampai membludak," kata Ihwan yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kota Medan ini.
Sebelumnya, aparat TNI/Polri di Kota Medan juga dikerahkan membantu mengawasi protokol kesehatan (prokes) di pusat perbelanjaan dan pasar. Tujuannya guna mencegah penularan COVID-19 akibat meningkatnya aktivitas jual beli menjelang lebaran.
Bobby Nasution menyebut, upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di pasar tradisional tersebut akan mulai diterapkan akhir pekan nanti, seiring diperkirakan melonjaknya jumlah pengujung pasar.
Wali Kota Bobby mengakui Pemko Medan kesulitan dalam melakukan penyekatan maupun membendung pengunjung ke pasar menjelang hari raya bagi umat muslim tersebut.
"Minimal yang harus kita lakukan menjaga prokes dengan ketat. Intinya, prokesnya harus tetap dijaga," tegas menantu Presiden Joko Widodo ini.