JAKARTA - Seorang guru di Malaysia, Azam Mahat menahan malu saat ia dan keluarganya memesan makanan di sebuah rumah warga. Ternyata, rumah tersebut bukanlah warung makan, melainkan tengah menggelar acara syukuran.
Awalnya, Azab bersama istri, dua anak, dan bapaknya sedang berlibur ke kawasan Trengganu, Pantai Timur pada 1 Januari 2021. Di pertengahan jalan menuju penginapan, Azam melihat kerumunan orang yang mengantre makan di sebuah rumah.
"Saya bilang kepada istri, 'pasti makanan di situ enak-enak, sampai orang antre makan di sana. Besok kita coba makan di situ ya'," tutur Azam, dilansir VOI dari mStar pada Rabu, 17 Februari.
Esoknya, Azam kembali melewati lokasi keramaian itu. Mereka memutuskan untuk singgah dan memesan makan di rumah yang ia kira warung makan. Sesampainya di sana, Azam melihat kursi dan meja tertata layaknya warung makan.
BACA JUGA:
"Kami masuk ke warung itu. Anak-anak saya terus duduk di meja. Kelihatan ada beberapa hidangan tersaji. Ada ayam percik, kari kambing, sambal etok. Dalam hati, memang terlihat sedap nih," ucap dia.
Tiba-tiba, seorang ibu menghampiri meja yang ditempati Azam dan keluarga. Sang ibu menawarkan teh tawar yang ia bawa menggunakan teko. Ibu tersebut kembali menawarkan air panas. "Katanya kalau kami butuh air panas, nanti pembantu rumahnya yang akan siapkan," kata dia.
Belum yakin dengan ucapan tuan rumah, ia pun memberanikan diri menanyakan apakah tempat itu warung makan atau bukan. Tuan rumah pun menjawab bahwa rumah tersebut sedang menggelar acara syukuran.
Sontak ia pun malu bukan kepalang. Sebelum kejadian itu, ia juga sempat membaca berita situasi yang mirip. Nggak disangkanya sekarang malah dialami ia dan keluarganya.
"Malu bukan kepalang rasanya. Dan kami pun segera mohon maaf dan hendak pamit. Tetapi, mereka halangi. Kata mereka, apa salahnya, sudah rezeki," ungkap Azam.
Tak disangka, sang tuan rumah malah menyendokkan lauk ke piring anak-anak Azam. Awalnya keluarga Azam malu karena ia salah sangka. Tapi, melihat keramahan tuan rumah, akhirnya Azam dan keluarga menyantap hidangan.
Setelah mencicipi sejumlah hidangan, Azam sekeluarga mengakui masakan tuan rumah memang lezat. Bahkan, anaknya sempat ingin tambah lagi. "Tapi saya balas, 'jangan buat bapakmu tambah malu, nak'," imbuhnya.