JAKARTA - Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, Sabdo Kurnianto menyebut Pemprov DKI akan melakukan pemeriksaan rapid test antigen bagi warga yang akan mengungsi karena banjir.
Kata Sabdo, langkah skrining tes kepada pengungsi banjir di musim hujan selama pandemi dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19.
"Di masa pandemi COVID-19, kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Jadi, persoalan rapid antigen ini bagian yang bisa dilakukan dan insyaallah kita siap untuk barangnya sendiri," kata Sabdo saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Januari.
Sabdo menyebut, wali kota tiap kota administrasi akan menyiapkan lokasi pengungsian serta fasilitas rapid test antigen bagi warga yang berada di tempat pengungsian.
BACA JUGA:
Jika hasil tes dinyatakan negatif, maka warga bisa langsung menuju lokasi pengungsian. Sementara, jika ada hasil tes yang dinyatakan positif COVID-19, akan dilanjutkan dengan tes PCR. Kemudian, mereka akan dirujuk di rumah sakit rujukan atau tempat isolasi yang disediakan Pemprov DKI.
"Jika ada yang terkonfirmasi, kemudian lanjut di rumah sakit rujukan. Dengan demikian, maka ini bagian dari pada antisipasi di pengungsian," ucap dia.
BPBD, lanjut Sabdo, juga telah melakukan simulasi penanganan pengungsian banjir di lima titik. "Kita membuat skenario apabila terjadi, itu akan dilakukan, siapa berbuat apa, baik dari pemerintah maupun masyarakat," jelasnya.
Sebagai informasi, BPBD DKI telah memasang tanda dan arah lokasi pengungsian di 267 kelurahan. Sebaran lokasi pengungsian adalah sebagai berikut:
- Jakarta Pusat
Jumlah Bangunan: 183
Kapasitas: 27.393
Perkiraan Pengungsi: 9.593
- Jakarta Barat
Jumlah Bangunan: 414
Kapasitas: 64.919
Perkiraan Pengungsi: 10.637
- Jakarta Selatan
Jumlah Bangunan: 260
Kapasitas: 18.175
Perkiraan Pengungsi: 10.431
- Jakarta Utara
Jumlah Bangunan: 129
Kapasitas: 22.850
Perkiraan Pengungsi: 14.538
- Jakarta Timur
Jumlah Bangunan: 257
Kapasitas: 39.599
Perkiraan Pengungsi: 20.629.