JAKARTA - Nama calon Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) yang akan ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus ditunggu publik. Apalagi, eks Gubernur DKI Jakarta itu sudah memberi bocoran yang terpilih adalah calon yang berlatar belakang arsitek dan pernah menjadi kepala daerah.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan banyak kepala daerah yang berlatar belakang arsitek bukan hanya dirinya. Namun, dia tak mau berkomentar lebih jauh perihal ini.
"Banyak, banyak kepala daerah yang (berlatar belakang, red) arsitek. Bukan hanya aku saja. Jadi enggak bisa ngomong aku," kata Risma dalam keterangan tertulis, Minggu, 23 Januari.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo atau Jokowi membocorkan kriteria calon Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. "Kalau saya penginnya sih orang yang punya latar belakang arsitek dan pernah memimpin daerah. Tapi itu kan keinginan saya," ungkapnya kala itu.
Kembali ke Risma, dirinya tak mau berandai-andai jika nanti ditunjuk sebagai Kepala Otorita IKN. Selain itu, mantan Wali Kota Surabaya tersebut tentu akan mengikuti perintah dari Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
"Ibu tahu saya. Saya harus melapor ke ibu, karena ibu tahu siapa saya, apakah saya tepat di situ atau tidak," tegas Risma.
"(Jadi, red) bukan soal siap. Orang saya enggak tahu kok," imbuh Ketua DPP PDIP tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi sebenarnya pernah membocorkan empat nama calon kandidat Kepala Otorita IKN pada 2020 lalu. Pertama adalah Bambang Brodjonegoro pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi.
BACA JUGA:
Dia tercatat sebagai orang yang ikut merencanakan pemindahan ibu kota baru kala menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional.
Kedua, adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sudah rahasia umum, kedekatan dirinya dan Jokowi terbangun saat bersama-sama memimpin ibu kota DKI Jakarta. Ahok kini duduk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Nama ketiga adalah Tumiyono. Saat ini ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Emiten konstruksi pelat merah ini memiliki sejumlah proyek dalam pembangunan ibu kota negara atau ibu kota baru.
Nama terakhir yang disebut Jokowi berpotensi menduduki Kepala Otorita Ibu Kota Negara adalah politikus PDIP Abdullah Azwar Anas. Eks Bupati Banyuwangi itu kini menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).