Bagikan:

JAKARTA - Kasus COVID-19 varian Omicron belum ditemukan di Sumatera Selatan berdasarkan hasil sampel yang dikirimkan Dinas Kesehatan pusat laboratorium Kementerian Kesehatan.

"Sampai saat ini belum ada (kasus Omicron)," kata Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel Yusri di Palembang, dikutip dari Antara, Sabtu 22 Januari.

Pemprov Sumsel akan mempublikasikan jika sudah ada kasus Omicron yang terkonfirmasi demi peningkatan kewaspadaan masyarakat.

Walau belum ada kasus hingga saat ini di Sumsel, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak mengendurkan protokol kesehatan COVID-19.

Selain itu, setiap kabupaten/kota juga diharapkan menggencarkan kegiatan vaksinasi untuk meningkatkan cakupan hingga 100 persen, baik dosis pertama dan dosis kedua.

Sejauh ini per 21 Januari 2022, untuk cakupan vaksin lansia sudah mencapai 66,79 persen untuk dosis 1, dan 36,22 persen dosis 2 dari total sasaran 597.071 jiwa.

Untuk vaksin anak 6-11 tahun sudah mencapai 48,01 persen untuk dosis 1 dari total sasaran 899.622 jiwa.

Sementara untuk vaksin secara keseluruhan (tenaga kesehatan, pelayanan publik, lansia, masyarakat rentan dan umum, remaja, anak-anak dan gotong royong) mencapai 85,90 persen untuk dosis 1 dan 49,23 persen untuk dosis 2 dari total sasaran 6,3 juta jiwa.

"Saat ini kami terus menggencarkan cakupan vaksin lansia, anak-anak, dan booster," kata Yusri.

Epidemiolog dari Universitas Sriwijaya Iche Andriany Liberty mengatakan cakupan vaksin 100 persen itu harus dikejar setiap kabupaten/kota di Sumsel untuk menghalau COVID-19.

Bukan hanya untuk vaksin primer (dosis 1 dan dosis 2), tapi juga vaksin penguat (booster), kata dia.

"Kita tidak tahu tingkat imun seseorang setelah divaksin, apalagi vaksin dilakukan dengan waktu yang tidak serentak. Bisa jadi yang dilakukan di awal-awal, sudah menurun imunnya, jadi perlu ada booster," kata Iche.

Indonesia menempati posisi teratas sebagai negara yang memiliki kasus varian Omicron terbanyak se-Asia Tenggara.

Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran sudah merawat 2.636 pasien. Sedangkan menurut data per 20 Januari 2022, kasus COVID-19 bertambah hingga menembus 2.116 orang.

Per 21 Januari 2022, Indonesia berada di posisi teratas sebagai negara dengan infeksi varian Omicron tertinggi mencapai 1.186 kasus.