JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, mengapresiasi sikap Arteria Dahlan, yang sudah meminta maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya warga suku Sunda. Menurutnya, budaya nasional tidak mungkin ada jika tidak ada budaya daerah.
"Justru kekayaan budaya nasional berasal dari keberagaman budaya di daerah. Jadi, tidak tepat kalau Bung Arteria membuat dua hal ini dihadap-hadapkan," ujar Eddy kepada wartawan, Kamis, 20 Januari.
Legislator dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat III, meyakini masyarakat Sunda akan membukakan pintu maaf untuk Arteria.
"Sekarang alhamdulillah Arteria akhirnya mengambil sikap meminta maaf. Saya meyakini warga Sunda berbesar hati dan bersedia membukakan pintu maaf untuk Arteria," katanya.
Eddy juga mengingatkan agar siapa pun tidak malu untuk meminta maaf setelah berbuat salah.
"Pami khilaf, teu kedah isin kangge nyuhunkeun pangapunten (jika khilaf, tak perlu malu untuk meminta maaf)," terang Eddy.
Sekjen PAN itu mengatakan, seorang anggota DPR harus peka terhadap budaya yang ada di masyarakat. Dia berharap permintaan maaf Arteria bisa mengobati kekecewaan masyarakat Sunda.
"Sebagai anggota DPR kita wajib peka terhadap jati diri dan kultur masyarakat. Semoga setelah permintaan maaf ini kasus tidak berlarut dan kekecewaan warga Sunda tidak meluas," harapnya.
BACA JUGA:
Wakil Ketua Komisi VII DPR itu berpesan kepada semua agar saling menghormati sesama anak bangsa yang penuh keragaman.
"Yang penting kita saling menghormati dan menghargai dalam anugerah keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia," pungkas Eddy.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan mengklarifikasi terkait pernyataannya yang dianggap menyinggung bahasa Sunda saat mengkritik kepala Kejaksaan Tinggi saat rapat kerja dengan Kejaksaan Agung. Dia pun meminta maaf kepada warga Jawa Barat atas pernyataannya yang menuai polemik itu.
"Saya tidak ada niat, tidak ada maksud, tidak ada tujuan untuk mendiskreditkan, untuk merendahkan keluarga kami dari suku Sunda. Mendiskreditkan bahasa Sunda dan masyarakat Jabar pada umumnya," ujar Arteria di Ruang Fraksi PDIP, Kamis, 20 Januari.
"Saya mohon maaf atas pernyataan saya tersebut. Dan kami juga memastikan tidak ada niatan sedikit pun untuk merendahkan, menyakiti keluarga kami yang bersuku Sunda," sambungnya.