Bagikan:

KUDUS - Sedikitnya 200 unit rumah warga di wilayah Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tergenang banjir akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan debit air di Sungai Piji dan Mrisen meluap ke pemukiman warga.

Banjir yang merendam sekitar 200 unit rumah warga tersebut terjadi di Kecamatan Mejobo. "Sekitar 200 unit rumah yang tergenang banjir tersebar di Desa Golantepus di RW 2 yang kebetulan daerahnya memang dataran rendah dan diapit dua sungai, yakni Sungai Piji dan Mrisen," kata Camat Mejobo Aan Fitriyanto saat ditemui di lokasi banjir di Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo, Kudus, dilansir Antara, Kamis, 20 Januari.

Karena, kedua sungai tersebut mengalami sedimentasi yang parah, akibatnya saat curah hujan tinggi yang terjadi pada Rabu, 19 Januari malam hingga hari ini, 20 Januari kedua sungai tersebut tidak mampu menampung airnya, sehingga melimpas ke pemukiman warga, sedangkan tanggul sungai masih aman.

Ketinggian genangan di masing-masing rumah warga antara 30-40 sentimeter pada saat mulai terjadi banjir pada Kamis, 20 Januari dini hari, sedangkan pukul 08.30 WIB hasil pantauan di lapangan genangan mulai berkurang.

Selain terjadi di Desa Golantepus, banjir juga melanda Desa Mejobo, meskipun tidak begitu luas karena lokasinya yang berada di dataran rendah, sehingga setiap curah hujan tinggi sering tergenang banjir.

Rumah warga yang berada di dataran rendah tergenang cukup parah, di antaranya rumah milik Sukarno warga Desa Golantepus RT 3 RW 2 mengalami genangan air di dalam rumah hingga ketinggian 50 cm.

"Mengetahui intensitas hujan yang tinggi, saya semalam tidak tidur untuk antisipasi. Pada Rabu, 19 Januari pukul 23.30 WIB semua barang-barang berharga saya evakuasi ke tempat aman, karena air mulai masuk ke pemukiman," ujar Sukarno.

Ternyata, kata dia, Kamis, 20 Januari dini hari benar-benar terjadi banjir dan masuk ke rumahnya. Beruntung semua barang berharga sudah dievakuasi ke tempat aman.

"Hanya saja, kami sekeluarga tidak bisa memasak karena tidak ada pasokan air bersih yang bisa digunakan untuk memasak," ujarnya.

Khambali, warga Desa Golantepus lainnya mengakui sudah siaga sejak semalam, sehingga barang-barang berharga juga sudah dievakuasi ke tempat yang aman.

Akses jalan perkampungan di Desa Golantepus maupun Mejobo juga tergenang dengan ketinggian bervariasi. Beberapa di antaranya tidak bisa dilalui kendaraan bermotor, karena cukup dalam. Namun, sebagian lainnya masih bisa dilalui kendaraan bermotor.