Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar merespons keberhasilan mahasiswa asal Semarang, Jawa Tengah, bernama Ghozali yang menjual foto selfie dirinya dengan format NFT (Non Fungible Token) di OpenSea lewat akunnya Ghozali Everyday hingga mengantongi Rp 13,8 miliar.

Muhaimin menilai fenomena Ghozali ini membuktikan bahwa penguasaan teknologi saat ini tidak bisa ditawar lagi.

”Fenomena Ghozali itu bukti bahwa menguasai teknologi dan konsistensi menekuni bidang yang spesifik yang dia miliki membuahkan hasil. Kita semua harus mendukung ekonomi kreatif masuk NFT," ujar Muhaimin, Minggu, 16 Januari.

Cak Imin, sapaannya, pun meminta pemerintah memfasilitasi pelaku ekonomi kreatif agar bisa menjual hasil karyanya ke NFT, seperti Ghozali.

"Saya, PKB, DPR, dan Pemerintah harus siap memfasilitasi ekonomi kreatif untuk bisa masuk ke NFT karena nilai tambahnya bisa luar biasa,” sambungnya.

Wakil Ketua DPR itu menjelaskan, ada tiga syarat sebuah produk atau kreativitas bisa memiliki nilai tambah. Diantaranya, kualitasnya harus terjaga, proses yang ditekuni juga terbukti, dan kemampuan secara teknologi untuk masuk dalam dunia baru.

”Fenomena NFT ini bisa membelalakkan mata kita bahwa perdagangan bisa memiliki nilai tambah yang luar biasa di luar dugaan kita semua,” kata Cak Imin.

Seperti diketahui, Ghozali telah menjajakan 933 foto selfie dirinya dengan format NFT seharga Rp13,8 miliar di OpenSea. Lebih dari 430 orang yang mengantongi foto Ghozali dengan nilai jual 288 ETH (Ethereum). Ethereum adalah token Aset Kripto yang mirip dengan bitcoin.

Ghozali mulai mengabadikan fotonya dengan cara selfie sejak 2017 saat usianya baru 18 tahun, dan berlanjut hingga 2021 saat usianya 22 tahun. Total ada 933 foto yang dirangkum selama lima tahun.

Usai membuat video rangkuman foto selama lima tahun, Ghozali memiliki ide menjual setiap gambar. Ia menjajakan foto selfie dengan format NFT di OpenSea pada 10 Januari 2022. Harganya beragam mulai Rp 47.000 hingga yang termahal Rp 3,1 miliar