Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joe Biden pada Hari Kamis menyebut pendahulunya Donald Trump menimbulkan ancaman berkelanjutan bagi demokrasi Amerika Serikat (AS), dalam pidatonya pada peringatan serangan mematikan di Capitol Hill, Washingtong D.C oleh para pendukung Trump yang mencoba untuk membalikkan kekalahannya dalam pemilihan 2020.

Berbicara di gedung berkubah putih yang menjadi lokasi kerusuhan 6 Januari 2021, Presiden Biden memperingatkan klaim palsu Trump Pemilu dicuri darinya, melalui kecurangan pemungutan suara yang meluas dapat mengungkap aturan hukum dan merusak Pemilu di masa depan.

"Kita harus benar-benar jelas tentang apa yang benar dan apa yang bohong. Inilah kebenarannya: Seorang mantan presiden Amerika Serikat telah menciptakan dan menyebarkan jaringan kebohongan tentang pemilu 2020. Dia melakukannya karena dia menghargai kekuasaan atas prinsip," ujar Presiden Biden mengutip Reuters 6 Januari.

"Dia tidak bisa menerima dia kalah," kritik Presiden Biden.

Meluncurkan serangan langsung seperti itu terhadap Trump, meskipun Presiden Biden tidak pernah benar-benar mengatakan nama pendahulunya selama pidato - adalah hal berbeda bagi presiden, yang telah menghabiskan sebagian besar tahun pertamanya di kantor untuk fokus mengejar agendanya sendiri daripada melihat ke belakang.

Tetapi Demokrat, segelintir Republikan, dan banyak pengamat independen telah memperingatkan, kerusakan yang dilakukan oleh upaya Donald Trump untuk merusak kepercayaan pada pemilihan yang dia kalahkan dari Biden tetap ada.

"Mantan presiden dan pendukungnya telah memutuskan satu-satunya cara bagi mereka untuk menang adalah dengan menekan suara Anda dan menumbangkan pemilihan kami," kritik Presiden Biden.

capitol hill
Kerusuhan di Capitol Hill, Washington D.C 6 Januari 2021. (Wikimedia Commons/Tyler Merbler)

Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos, sekitar 55 persen pemilih Partai Republik percaya klaim palsu Trump, yang ditolak oleh lusinan pengadilan, departemen pemilihan negara bagian, dan anggota pemerintahan Trump sendiri.

Menuduh Trump berusaha untuk mengabadikan "kebohongan besar," Biden mengatakan ada "pertempuran untuk jiwa Amerika" dan perjuangan di dalam dan luar negeri antara kekuatan demokrasi dan otokrasi.

Sementara, Trump dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pidato tersebut mengatakan, Presiden Biden "menggunakan nama saya hari ini untuk mencoba memecah Amerika lebih jauh."

Untuk diketahuni, empat orang tewas dalam kekacauan selama berjam-jam setahun yang lalu, yang terjadi setelah Trump mendesak para pendukungnya untuk berbaris ke Capitol Hill. Seorang petugas polisi meninggal sehari setelah memerangi perusuh dan empat kemudian meninggal karena bunuh diri. Sekitar 140 petugas polisi terluka.

Adapun Jaksa Amerika Serikat telah mengajukan tuntutan pidana terhadap setidaknya 725 orang yang terkait dengan kerusuhan tersebut.

Pernyataan Presiden Biden memulai serangkaian acara sepanjang hari yang juga akan menampilkan Ketua DPR Nancy Pelosi dan para pemimpin legislatif lainnya, sebagian besar dari Partai Demokrat Biden. Pidato Biden disiarkan langsung di semua jaringan televisi utama AS.

Sementara, banyak anggota Senat Republik berencana untuk keluar dari negara bagian menghadiri pemakaman mantan Senator Republik Johnny Isakson.

Pada Hari Selasa, Trump membatalkan rencana untuk menandai peringatan itu dengan konferensi pers. Dia berencana untuk berbicara sebagai gantinya pada 15 Januari di rapat umum di Arizona.