JAKARTA - Penelitian oleh para ilmuwan Afrika Selatan menunjukkan, infeksi varian Omicron meningkatkan kekebalan penetralisir terhadap varian Delta dari virus corona.
Studi, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, menemukan orang yang terinfeksi varian Omicron, terutama mereka yang divaksinasi, mengembangkan kekebalan yang ditingkatkan terhadap varian Delta.
Analisis tersebut mendaftarkan 33 orang yang divaksinasi dan tidak divaksinasi yang terinfeksi varian Omicron di Afrika Selatan.
Hasilnya, peneliti menemukan netralisasi varian Omicron meningkat 14 kali lipat selama 14 hari setelah pendataan. Mereka juga menemukan ada peningkatan 4,4 kali lipat netralisasi virus Delta.
"Peningkatan netralisasi varian Delta pada individu yang terinfeksi varian Omicron, dapat mengakibatkan penurunan kemampuan Delta untuk menginfeksi kembali individu tersebut," kata para ilmuwan, mengutip Reuters 28 Desember
Alex Sigal, seorang profesor di Institut Penelitian Kesehatan Afrika di Afrika Selatan mengatakan di Twitter pada Hari Senin, jika varian Omicron kurang patogen seperti yang terlihat dari pengalaman Afrika Selatan, "ini akan membantu mendorong Delta keluar".
Menurut sebuah penelitian di Afrika Selatan sebelumnya, ada pengurangan risiko rawat inap dan penyakit parah pada orang yang terinfeksi varian Omicron virus corona dibandingkan dengan varian Delta, meskipun penulis mengatakan beberapa di antaranya mungkin karena kekebalan populasi yang tinggi.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, varian Omicron, pertama kali terdeteksi di Afrika selatan dan Hong Kong pada bulan November, telah menyebar ke seluruh dunia dan mengancam akan membanjiri rumah sakit dan mengganggu rencana perjalanan pada minggu liburan ini.