JAKARTA - Lembaga Politika Research & Consulting (PRC) bersama Parameter Politik Indonesia (PPI) merilis hasil survei nasional calon presiden dan wakil presiden potensial Pilpres 2024.
PDIP Ogah Pilih Antara Ganjar atau Puan
Soal Pilpres 2024, lanjut Arif, akan diputuskan secara langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sebab, kata dia, itu merupakan hak prerogatif ketum.
Arif menilai, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan PDIP dalam memutuskan siapa calon yang akan diusungnya nanti. Paling penting, kata dia, calon tersebut harus memberikan manfaat bagi rakyat, bangsa, negara, juga partai.
"Kalau PDI Perjuangan itu jelas, yang mau dicapai itu adalah masyarakat sama rasa sama bahagia, kalau sama rasa sama rata itu komunis. Karena sama rasa sama bahagia, maka antikebodohan, antikemiskinan. Jadi tunjukkanlah dedikasimu, kemampuanmu untuk mengentaskan kemiskinan, itu yang penting," pungkas Arif.
BACA JUGA:
Golkar: 2 Tahun Kerja Sungguh-Sungguh Dongkrak Elektabilitas Airlangga
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia optimistis elektabilitas ketua umumnya akan terus meningkat menjelang waktu Pemilihan Presiden 2024.
Menurutnya, Golkar masih memiliki waktu dua tahun untuk melakukan kerja-kerja politik demi mendongkrak elektabilitas Airlangga yang kini stagnan di 0,8 persen pada simulasi 15 nama capres.
Ketua Komisi II DPR itu mengatakan, Golkar memiliki mekanisme sendiri untuk mengevaluasi elektabilitas Airlangga sebagai pembanding dari hasil survei sejumlah lembaga yang menunjukkan elektabilitas ketumnya masih rendah.
Doli pun enggan berandai-andai soal kemungkinan Golkar mengusung calon lain, apabila elektabilitas Airlangga tak kunjung meningkat hingga 2024 mendatang.
"Yang jelas hari ini kita sudah memutuskan bahwa kita punya calon presiden, dan itu yang sekarang sedang dikerjakan oleh seluruh jajaran partai," pungkas Doli.
PKB: 2 Tahun Lagi Cak Imin Salip Ganjar
Sebab menurut Jazilul, elektabilitas capres potensial baik Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto belum sampai 30 persen. Diketahui, dalam survei tersebut elektabilitas Ganjar dalam simulasi 32 nama tercatat 23,1 persen dan Prabowo 21,6 persen.
Alih-alih pesimis, Wakil Ketua MPR itu justru akan menjadikan hasil survei ini sebagai bahan evaluasi. Jazilul menyatakan anak buah Cak Imin akan menjadikan Pemilu 2024 sebagai momentum bagi PKB. Terlebuh, kata dia, hasil survei akan berubah seiring waktu.
“Apakah bisa potret kemenangan dilihat hari ini? Saya belum yakin. Karena angkanya di bawah 30 persen. Misal Pak Ganjar, Pak Prabowo mau menang dengan 25 persen sementara momen politiknya masih dua tahun. Jadi itu tantangan. Jadi catat aja, 2024 itu momentum bagi parpol. Jadi jangan sampai hanya karena survei kita nol persen dianggap kalah. Kemarin Pak Ma’ruf aja jadi wapres. Kalo orang bilang ini karena Pak Jokowi, ya apa pun caranya politik itu momentum,” tandas Jazilul.