JAKARTA - Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean mengakui kalau sumur resapan di DKI Jakarta --yang menuai kritik-- bisa saja dilakukan dengan program yang sama di sejumlah daerah. Namun yang jadi pembedanya adalah soal pengerjaannya.
"Soal membangun sumur resapan itu bisa saja program sama dibeberapa daerah termasuk Solo dan Medan," cuit Ferdinand Hutahaean di akun Twitternya yang dilihat redaksi, Senin 13 Desember.
"Yg tidak sama itu adalah MODEL SUMUR RESAPAN, TEKNIS SUMUR RESAPAN DAN HASIL KERJA SUMUR RESAPAN. Tidak sprt di Jakarta yg amburadul, acak2an dan merusak jalan," sambung dia.
Sebelumnya, anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Tatak Ujiyati pasang badan dengan kritikan sumur resapan yang menuai banyak kritikan publik.
Dalam beberapa pekan terakhir pembangunan sumur resapan yang dikerjakan Pemprov DKI memang menuai kritik tajam. Ada yang penutupnya amblas, mengganggu badan jalan, hingga bikin ban mobil milik Ketua DPP PSI terperosok.
Namun, Tatak mengungkapkan program itu sebenarnya merupakan warisan dari Joko Widodo saat masih menjabat Gubernur DKI.
"Sumur resapan yg kini masif dibangun di Jakarta di jaman Anies, sebenarnya meneruskan program Pemprov DKI pada masa Pak Jokowi," kata Tatak lewat akun Twitter tatakujiyati, dikutip pada Jumat, 10 Desember.
Tatak pun mengaku heran. Ketika Jokowi mencanangkan pembangunan sumur resapan sejak tahun 2013, tak ada yang mempermasalahkan. Berbeda dengan program sumur resapan zaman Gubernur DKI Anies Baswedan.
"Dulu tak dipermasalahkan, kenapa sekarang jadi soal?" cecarnya.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, beberapa waktu belakangan, sumur resapan atau drainase vertikal di Ibu Kota menjadi sorotan. Jelang akhir tahun, Pemprov DKI mengebut pembuatan drainase vertikal mencapai 26 ribu titik sampai akhir Desember 2021.
Sayangnya, sejumlah sumur resapan yang dibuat mengalami kerusakan. Salah satunya adalah yang dikeluhkan oleh komika Soleh Solihun. Soleh menyebut pengerjaan Sumur resapan di Jalan Intan, Cilandak, Jakarta Selatan baru dikerjakan sebulan lalu. Ternyata, penutupnya sudah rusak.
Penutup sumur resapan di Jalan Karang Tengah, Lebak Bulus juga amblas. Sehingga, warga setempat menaruh pot bunga untuk menandai agar pengguna kendaraan bermotor tak melintas, sampai akhirnya diperbaiki.
Kemudian, sumur resapan di Jalan Lebak Bulus III, Cilandak, Jakarta Selatan ambles lalu diaspal. Pengaspalan itu dilakukan hingga menutupi sumur resapan yang baru dibuat sebulan lalu tersebut. Kemudian, 23 titik sumur resapan ini dilubangi agar meresap air.
Terakhir, ban sebuah mobil terperosok ke dalam lobang sumur resapan di jalanan kawasan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Sumur resapan yang dilapisi aspal tersebut jebol karena terlindas ban mobil.