JAKARTA - Varian Omicron benar-benar begitu cepat menularnya. Kini varian baru dari virus corona itu bahkan sudah tiba di India.
India telah mendeteksi dua kasus pertama varian virus corona Omicron. Keduanya di negara bagian Karnataka selatan, kata seorang pejabat kementerian kesehatan, Kamis 2 Desember, dikutip dari Channel News Asia.
"Semua kontak primer dan kontak sekunder dari kedua kasus telah dilacak dan sedang diuji," kata sekretaris bersama kementerian kesehatan, Lav Agarwal, dalam jumpa pers.
Kedua pasien menunjukkan gejala ringan, kata para pejabat.
Prioritas India adalah memvaksinasi sepenuhnya 944 juta orang dewasa India sebelum memberikan suntikan booster. Sekitar 84 persen telah menerima dosis pertama dan sekitar 49 persen per detik.
India akan memulai kembali penerbangan internasional pada 15 Desember, tetapi pada hari Rabu membatalkan rencana itu dan mengatakan tanggal dimulainya kembali akan diumumkan pada waktunya.
Setelah berjuang melawan rekor lonjakan infeksi dan kematian pada bulan April dan Mei, kasus virus corona telah turun secara substansial di India.
Negara itu melaporkan 9.765 kasus baru pada hari Kamis, sehingga totalnya menjadi 34,61 juta. Hanya Amerika Serikat yang melaporkan lebih banyak.
BACA JUGA:
-
| BERITA
DPR Minta Pemerintah Lakukan Riset soal Varian Omicron karena Publik Mulai Tak Peduli
02 December 2021, 17:35
Mutasi COVID-19 Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dilaporkan sudah menyebar ke berbagai negara di dunia. Organisai Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa kasus Omicron terdeteksi di 23 negara. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memprediksi kasus COVID-19 Omicron tersebut akan meningkat.
“Setidaknya 23 negara dari lima dari enam wilayah WHO kini telah melaporkan kasus omicron dan kami memperkirakan jumlah itu akan terus bertambah,” kata Ghebreyesus sebagaimana dikutip dari CNBC International.
“WHO menanggapi perkembangan ini dengan sangat serius dan begitu juga setiap negara. Tapi itu seharusnya tidak mengejutkan kami. Inilah yang dilakukan virus. Dan itulah yang akan terus dilakukan virus ini, selama kita membiarkannya terus menyebar,” tambah pejabat tertinggi di WHO itu.
Baru-baru ini, kasus pertama omicron di Amerika Serikat sudah muncul di California. Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada Rabu kemarin. Seseorang yang sudah divaksinasi dan baru kembali dari Afrika Selatan ke San Fransisco pada 22 November lalu telah dinyatakan positif pada 29 November. Hal ini disampaikan oleh kepala penasihat medis di Gedung Putih, Dr. Anthony Fauci.
WHO menyatakan bahwa COVID-19 omicron menyerang perlindungan antibodi dan memiliki tingkat persebaran yang lebih tinggi. Meski demikian, Ghebreyesus memaparkan pihaknya masih mempelajari efek dari penularan varian baru, tingkat keparahan penyakit, efektivitas tes, terapi dan vaksin.