JAKARTA - Militer Korea Selatan mengerahkan jet tempurnya pada Hari Jumat, setelah
dua pesawat tempur China dan tujuh Rusia masuk ke zona identifikasi pertahanan udara selama apa yang disebut Beijing sebagai pelatihan reguler.
Pesawat China dan Rusia memasuki bagian timur laut Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (KADIZ) untuk periode yang tidak ditentukan sebelum keluar, kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Seoul, menambahkan mereka tidak melanggar wilayah udaranya.
JCS mengirim jet tempur dan tanker pengisian bahan bakar di udara, sebagai langkah biasa untuk bersiap menghadapi kemungkinan kontinjensi.
Militer China mengatakan dalam menanggapi pertanyaan, jika pesawat militernya sedang melakukan latihan rutin, sebut JCS.
"Kami menilai situasinya sebagai latihan militer gabungan China dan Rusia, tetapi analisis tambahan diperlukan," jelas JCS dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters 19 November.
Pesawat tempur China dan Rusia sering memasuki zona tersebut dalam beberapa tahun terakhir, di tengah klaim yang saling bertentangan atas berbagai Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ).
Tidak seperti wilayah udara, ADIZ biasanya merupakan area di mana negara-negara dapat secara sepihak menuntut agar pesawat asing mengambil langkah-langkah khusus untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri, tanpa hukum internasional yang mengatur ADIZ.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, Moskow tidak mengakui KADIZ, sementara Beijing mengatakan daerah itu bukan wilayah udara teritorial dan semua negara harus menikmati kebebasan bergerak di sana.
Pada tahun 2019, pesawat tempur Korea Selatan menembakkan ratusan tembakan peringatan ke arah pesawat militer Rusia, ketika mereka memasuki wilayah udara Korea Selatan selama patroli udara bersama dengan China.
Korea Selatan dan Jepang telah mengerahkan jet untuk mencegat patroli pada saat itu, menuduh Rusia dan China melanggar wilayah udara mereka. Sementara, Moskow dan Beijing membantah tuduhan tersebut.