JAKARTA - PAN mengapresiasi keputusan pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun. Kebijakan ini dinilai sangat penting seiring dengan berlangsungnya pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah.
"Kalau sudah PTM, anak-anak pasti akan berbaur antara satu dengan yang lain. Guru-guru dan tenaga administrasi lain juga akan menjadi bagian dalam interaksi dan kontak di sekolah. Ini yang harus dipastikan semuanya aman. Nah, salah satu caranya adalah dengan pelaksanaan vaksinasi bagi para peserta didik, guru, dan tenaga administrasi di sekolah," ujar Saleh, Selasa, 2 November.
Anggota Komisi IX DPR itu pun meminta pemerintah untuk segera memulai vaksinasi tersebut. Saleh mengingatkan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan pemerintah. Pertama, memastikan ketersedian vaksin bagi anak-anak usia 6-11 tahun tersebut.
Kedua, pihak kementerian pendidikan harus segera berkoordinasi dengan kementerian kesehatan. Selain itu, menurut Saleh, dinas pendidikan dan kesehatan di daerah juga sudah harus merumuskan pola kerja pelaksanaan vaksinasi ini.
BACA JUGA:
Ketiga, pemerintah segera menentukan pemetaan pelaksanaan vaksinasi bagi anak-anak ini. Karena pengadaan vaksinnya tidak serentak, kata Saleh, maka harus ditentukan daerah yang menjadi skala prioritas.
"Vaksinasi untuk anak-anak ini dinilai lebih mudah. Tinggal menentukan jadwal, lalu mereka dipanggil secara bergiliran. Mungkin ada satu dua yang takut, tetapi biasanya bisa dibujuk dan disemangati," pungkas Saleh.
"Kami dapat menyampaikan pengumuman telah diterbitkannya izin penggunaan vaksin COVID-19 dari vaksin Sinovac Coronavac dan vaksin COVID-19 dari Bio Farma untuk anak usia 6 sampai dengan 11 tahun," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 1 November.
Penny mengatakan, hal ini menjadi kabar gembira karena vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak dibutuhkan menyusul sudah dimulainya pembelajaran tatap muka di sekolah.