Ingat Ya! COVID-19 Masih Ada, Sekolah Wajib Koordinasi dengan Satgas Cegah Klaster Barus PTM
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, meminta sekolah yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) wajib melakukan koordinasi dengan tim Satgas COVID-19 di daerahnya.
Imbauan ini menyusul data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sampai dengan Rabu, 22 September, ada 2,77 persen atau sekitar 1.301 klaster terjadi selama pembelajaran tatap muka (PTM) dibuka.
"Koordinasi terus dengan tim COVID-19 di daerah masing-masing,” ujar Fikri, Kamis, 23 September.
Baca juga:
- Klaster COVID-19 Sekolah di Jateng Bermunculan, Satgas Pastikan Evaluasi PTM Terus Dilakukan
- Klaster COVID-19 Sekolah Bermunculan di Jateng, Wagub Yakin PTM Jakarta Tak Timbulkan Klaster
- Tak Hanya Kasus Penganiayaan M Kece, Bareskrim Usut TPPU Irjen Napoleon Bonaparte soal Red Notice Joko Tjandra
- Irjen Napoleon Bonaparte Aniaya Muhammad Kece: Ajak Panglima LPI Hingga Perintah Sesuka Hati
Politikus PKS itu mengingatkan, pihak sekolah yang menggelar PTM tak boleh berjalan sendiri lantaran klaster baru COVID-19 masih mengancam. Terlebih, ada beberapa sekolah yang kedapatan siswanya terkonfirmasi positif COVID.
"Galakan terus, jangan kendor koordinasi dengan tim COVID-19,” tegasnya.
Disamping itu, dari 1.301 klaster terjadi selama PTM, ditemukan juga sebanyak 7.287 pendidik dan tenaga kependidikan terpapar COVID-19. Oleh karena itu, Komisi X DPR mendorong agar vaksinasi terhadap guru dapat diprioritaskan dan dipercepat sebelum melakukan PTM ini.
Sebab, kata Fikri, tenaga pengajar sangat rentan terpapar COVID-19 ketika mengajar di masa pandemi ini. Karena selain faktor usia, ada juga penyakit bawaan yang mempersulit mereka jika terpapar.
"Guru dan tenaga pendidikan menurut saya diutamakan, disegerakan, didahulukan, diprioritaskan,” tandasnya.