Kecam Presiden Tanzania yang Sebut Pesepak Bola Perempuan Berdada Rata Mirip Lelaki, Anggota Parlemen: Semua Perempuan Pantas Dihormati!
JAKARTA - Presiden Tanzania mendapat kecaman atas komentarnya tentang pesepak bola perempuan baru-baru ini.
Samia Suluhu Hassan membuat pernyataan kontroversial saat menjamu tim putra Tanzania U-23 di State House di kota pesisir Dar es Salaam. Tim ini baru memenangkan trofi CECAFA U-23 usai mengalahkan Burundi 6-5 lewat adu penalti
"Jika kami membawa mereka (para pesepak bola perempuan) ke sini dan menjajarkannya, bagi mereka yang berdada rata, Anda mungkin mengira mereka laki-laki - bukan perempuan," kata Samia saat berbicara kepada tim sepak bola.
"Dan jika Anda melihat wajah mereka, Anda mungkin bertanya-tanya.
"Karena jika Anda ingin menikah, Anda menginginkan seseorang yang menarik, seorang perempuan yang memiliki kualitas yang Anda inginkan."
Samia melanjutkan: “Hari ini, mereka membuat kita bangga sebagai bangsa ketika mereka membawa piala ke negara.
Baca juga:
- Jumlah Menit yang Dimainkan di La Liga Berada pada Titik Terendah dalam Sejarah: Diving Salah Satu Biang Keroknya
- Brasil Vs Argentina Jadi Uji Coba Kehadiran Penonton di Stadion, 12 Ribu Suporter Bakal Hadir
- Gaji Kotor Ronaldo Bisa Tembus Rp1,18 Triliun per Tahun, Legenda Jerman dan Bayern Munchen Karl-Heinz Rummenigge: Ini Mengkhawatirkan!
- Resmi! Real Madrid Perpanjang Kontrak Federico Valverde hingga 2027
"Tapi jika melihat kehidupan mereka di masa depan, ketika kaki lelah bermain, ketika mereka tidak memiliki kesehatan untuk bermain, kehidupan apa yang akan mereka jalani?"
Tak ayal, kata-kata Samia menimbulkan kegaduhan, khususnya di media sosial.
"Ini adalah penghinaan bagi perempuan. Semua perempuan cantik dan kecantikan ada di mata yang melihatnya!" Catherine Ruge, kepala bagian perempuan dari partai oposisi Chadema dan mantan anggota parlemen berkicau.
"Semua perempuan pantas dihormati," dia menambahkan.
Samia menjadi kepala negara perempuan pertama Tanzania pada Maret lalu.
Perempuan berusia 61 tahun itu menggantikan mantan kepala negara John Magufuli yang meninggal karena komplikasi jantung.