Vaksinasi 1.500 Karyawan, Vice President of Capital Planning Tatalogam Group Berharap Roda Ekonomi Terus Berputar
JAKARTA - Mendukung program pemerintah mengentaskan pandemi melalui herd immunity, Tatalogam Group menjalani vaksinasi COVID-19 untuk 1.500 karyawannya. Hingga kini sudah 99 persen karyawan Tatalogam Group telah menjalani vaksinasi.
Vice President of Capital Planning Tatalogam Group, Nicolas Bagus Setiabudi menjelaskan, gelombang terakhir vaksinasi massal dilakukan 26 Juni silam dengan dikoordinir Satgas COVID-19 perusahaan. Sekitar 500 orang yang terdiri dari karyawan kantor pusat dan karyawan pabrik Tatalogam Lestari, Tatametal Lestari, Sakura Makmur Lestari dan anak perusahaan lainnya, bergabung dengan ribuan peserta dari berbagai kalangan di dua tempat berbeda untuk menerima vaksinasi.
“Kegiatan tersebut merupakan upaya Tatalogam Group untuk ikut mencegah penularan dan dampak buruk akibat Pandemi COVID-19. Dengan divaksinnya 500 orang tersebut, ditambah ratusan karyawan yang telah divaksinasi sebelumnya, berarti 99 persen karyawan Tatalogam Group yang berjumlah sekitar 1.500 orang, telah divaksin,” terang Nico kepada VOI, Minggu 8 Agustus.
Baca juga:
- Pengiriman Ponsel Model Lipat Bakal Naik Tajam Tahun Ini Hingga 2023
- Virgin Galactic Mulai Jual Tiket Pariwisata ke Luar Angkasa Rp6,4 Miliar, Minat?
- Twitter Tambahkan Opsi Co-Host untuk Moderasi dan Kelola Ruangan di Spaces
- Amazon, Google, dan Microsoft Bergabung dalam Kolaborasi Pertahanan Siber Bersama Pemerintah AS
Ketua Satgas COVID-19 Tatalogam Group ini menjelaskan, Tatalogam Group memang memberi perhatian yang sangat besar pada kegiatan vaksinasi ini. Karena menurutnya, kesehatan karyawan adalah modal penting untuk mempertahankan proses produksi agar bisa terus berjalan di masa krisis seperti sekarang.
“Seluruh aturan dalam IOMKI kami jalani dan patuhi. Terutama yang menyangkut kesehatan karyawan Tatalogam Group. Pemberian vitamin dan pemeriksaan kesehatan rutin kami lakukan. Termasuk psikologi mereka. Karena menurut kami kesehatan karyawan adalah modal penting untuk mempertahankan proses produksi. Dengan begitu, keberlangsungan perekonomian keluarga karyawan itu sendiri juga akan terjamin. Dan pada akhirnya kami berharap roda perekonomian nasional juga akan kembali berputar,” terang Nico lagi.