Indonesia dapat Tambahan Bantuan Penanganan COVID-19 Rp1,1 Triliun dari AS dan 1,3 Juta Vaksin dari Prancis
JAKARTA - Jika tidak ada halangan dan perubahan, Indonesia direncanakan akan menerima bantuan vaksin COVID-19 dari Prancis, menurut Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.
Menlu Retno menjelaskan, pemberian bantuan vaksin ini merupakan tindak lanjut dari diskusi antara dirinya dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian pada 22 Juli lalu.
"Hari ini saya mendapat informasi dari Paris, jika Pemerintah prancis memutuskan untuk memberikan dukungan sebanyak 3 juta dosis vaksin COVID-19 kepada Indonesia," jelas Menlu Retno dalam keterangan pers virtual dari Washington DC, Amerika Serikat (AS) Kamis 8 Agustus.
Pengiriman bantuan vaksin COVID-19 ini rencananya akan di menjadi beberapa tahap, dengan tahap pertama pengiriman menurut Menlu Retno akan dilakukan pada akhir Bulan Agustus ini. Jumlahnya sebanyak 1,3 juta dosis vaksin.
"Saya menyampaikan mengapresiasi dan penghargaan kepada pemerintah Prancis atas bantuan yang diberikan untuk Indonesia," tutur Menlu Retno.
Terkait dengan bantuan COVID-19 dari Amerika Serikat, Menlu Retno menyebut Negeri Paman Sam berkomitmen memberikan tambahan bantuan senilai 81,6 juta dolar AS atau sekitar Rp1,1 triliun.
Bantuan itu meliputi penyediaan dana tambahan 30 juta dolar AS yang pengumumannya dilakukan langsung oleh Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan. Serta, dukungan obat-obatan terapeutik dari salah satu perusahaan Amerika Serikat senilai 51,6 juta dolar AS.
Baca juga:
- Kritik Kesenjangan Vaksin COVID-19, WHO Minta Pemberian Dosis Ketiga Dihentikan
- Pemerintah Meksiko Gugat Colt hingga Glock Terkait Perdagangan Senjata Ilegal
- Bentrok Senjata dengan KNLA, 65 Tentara Rezim Militer Myanmar Tewas dan 101 Luka-luka
- 3.800 Pasukan Penjaga Perbatasan AS Bakal Dilengkapi dengan Kamera Tubuh Saat Bertugas
Untuk diketahui, Menlu Retno melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat sejak 31 Juli lalu. Selama kunjungan ini, Menlu Retno antara lain bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, Menlu AS Antony Blinken, Direktur CIA William Burns hingga Koordinator isu Indo-Pasifik National Security Council (NSC) AS Kurt Campbell.