Rashford, Sancho, Saka jadi Korban Rasial Usai Inggris Kalah di Final Euro 2020, FA: Perilaku Menjijikkan Seperti Itu Tidak Diterima
JAKARTA - Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) mengecam aksi pelecehan rasial terhadap pemain timnas Inggris Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka setelah mereka dikalahkan Italia di final Euro 2020 pada Senin dini hari.
Ketiga pemain tersebut gagal mengeksekusi penalti dalam adu tos-tosan yang mengakibatkan Inggris kalah 2-3. Mereka menjadi sasaran media sosial setelah pertandingan.
FA mengatakan bahwa mereka "terkejut" dengan aksi pelecehan tersebut.
Sebelum pertandingan dimulai, para pemain timnas Inggris melakukan aksi berlutut untuk menyoroti perjuangan melawan ketidaksetaraan rasial.
"Kami tidak bisa menjelaskan bahwa siapa pun di balik perilaku menjijikkan seperti itu tidak diterima untuk mengikuti tim," kata FA dalam sebuah pernyataan yang dikutip Antara dari BBC Sport.
Baca juga:
- Pencetak Gol Tertua 34 Tahun dan 71 Hari, Bonucci Star of the Match Final Euro 2020
- Soal Gagalnya Penalti Rashford, Sancho dan Saka, Ini Kata Southgate
- Akurasi Umpan 92,3 Persen dan Lahap Jarak 76,1 Km Sepanjang Euro 2020, Pedri Pemain Muda Terbaik
- Main 4 Laga dengan 5 Gol dan 1 Assist, Ronaldo Sabet Sepatu Emas Euro 2020
"Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung para pemain yang terkena dampak sambil mendesak hukuman seberat mungkin bagi siapa pun yang bertanggung jawab."
"Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk menghapus diskriminasi dari sepak bola, tetapi kami memohon pemerintah untuk bertindak cepat dan membawa undang-undang yang sesuai sehingga penyalahgunaan ini memiliki konsekuensi di kehidupan nyata."
"Perusahaan media sosial perlu menjadi lebih baik dan mengambil akuntabilitas serta tindakan untuk melarang pelaku (rasial) dari platform mereka, mengumpulkan bukti yang dapat mengarah pada penuntutan dan dukungan untuk membuat platform mereka bebas dari jenis penyalahgunaan ini."