8 Juta Sinovac Datang Lagi, Kini Indonesia Punya 83,9 Juta Dosis Vaksin COVID-19
JAKARTA - Indonesia kembali kedatangan vaksin pada hari ini. Sebanyak 8 juta dosis vaksin Sinovac tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Vaksin ini tiba dalam bentuk bulk atau bahan baku.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato menyebut secara total, RI telah menerima 83,9 juta dosis vaksin. Vaksin ini terdiri dari Sinovac, Sinopharm, dan AstraZeneca.
"Pemerintah selalu menjaga ketersediaan stok vaksin agar pelaksanaan vaksinasi sesuai dengan target tahapan yang telah ditetapkan," kata Airlangga di Bandara Soekarno Hatta, Selasa, 25 Mei.
Airlangga mengklaim pemerintah selalu memastikan faktor keamanan mutu, kualitas, dan khasiat (efikasi) vaksin yang datang ke Tanah Air. Sehingga, masyarakat dominta tak perlu ragu dalam menerima vaksin.
"Vaksin yang disediakan di Indonesia melalui proses evaluasi oleh Badan POM yang sudah mendapatkan perkembangan dari para ahli dari ITAGI dan WHO," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Airlangga menyebut Presiden Joko Widodo menganggap vaksinasi COVID-19 adalah game changer.
Baca juga:
- Di Mal Milik Konglomerat Chairul Tanjung, Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Beli Produk Lokal untuk Hampers Lebaran
- Kemenparekraf Mulai Perketat Protokol Kesehatan di Destinasi Wisata, Sandiaga Uno: Kembali Lagi Masyarakat Harus Sadar Diri
- Sri Mulyani Ingin Menaikkan Tarif PPN, Sandiaga Uno: Saya Rasa Waktunya Belum Tepat
- Kadin Luncurkan Bio Sneakers, Sandiaga Uno: Sepatu yang Bakal Terurai di Dalam Tanah
Vaksinasi bagi Jokowi adalah salah satu langkah krusial yang menentukan kesuksesan untuk mengakhiri pandemi COVID-19 dengan cara mencapai kekebalan imunitas lewat 181,5 juta sasaran vaksin atau 70 persen penduduk Indonesia.
Lebih lanjut, Airlangga menyebut ada 14.919.589 orang yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis pertama dan 9.896.982 vaksinasi dosis kedua. Sementara, total sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 mencapai 40.349.049 orang.
"Pelaksanaan tentunya kita perlu percepat dan tentunya beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah aspek kedaerahan atau geospasial berdasarkan basis, baik itu zona merah, orange, dan kegiatan perekonomian," jelas dia.