TNI Kejar Anggotanya yang Membelot Gabung OPM
JAKARTA - Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan pihaknya terus melakukan pengejaran terhadap oknum prajurit TNI yang kabur dan bergabung dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Benar (dilakukan pengejaran, red) malah dijadikan prioritas," kata Suriastawa saat dihubungi wartawan, Jumat, 16 April.
Sejumlah langkah sudah diambil oleh TNI dalam pengejaran dan mempersempit ruang gerak OPM. Hal ini dilakukan untuk melemahkan ruang gerak organisasi ini.
"Kita mempersempit gerak OPM sampai titik terlemah. Sehingga, hanya ada dua pilihan bagi dia," ungkap Suriastwa.
Pilihan pertama, sambungnya, adalah menyerah dan kembali bergabung dengan NKRI dan membangun Papua. Sementara pilihan kedua adalah akan terus diburu.
"Diburu dan akan dibabat sampai ke akar-akarnya," tegasnya.
Baca juga:
- Dipantau Virtual Police, Konten Ujaran Kebencian dan SARA Paling Banyak di Twitter
- Survei JRC: Gerindra Tergeser di DKI, Partai Ummat Amien Rais Mengancam PAN
- Teroris Ditembak Mati di Makassar: Mantan Napiter Pelempar Bom di Kampanye Syahrul Yasin Limpo
- KPK Buka Penyidikan Baru Terkait Mantan Bos Lippo Group Eddy Sindoro
Diberitakan sebelumnya, bergabungnya seorang anggota TNI yang bertugas di Pos Bulapa ke OPM, disampaikan oleh Juru Bicara OPM Sebby Sambom. Dia mengklaim, keputusan yang diambil anggota TNI itu lantaran tak tahan dengan sikap TNI yang kerap menembak masyarakat sipil Papua.
"(Bergabung, red) Sejak Februari 2021. Karena dia lihat anggota TNI suka tembak masyarakat sipil, termasuk pendeta," jelas Sebby.
Sebby menyebut, setelah bergabung, oknum angkatan bersenjata ini langsung menjadi tentara OPM. Alasannya, dia sudah terlatih karena pernah bergabung di TNI.
"Karena dia terlatih," ungkapnya.