Petugas Kebersihan di Wisma Atlet Tak Punya Riwayat Pergi ke Luar Negeri, Kok Bisa Tertular Varian Omicron?
JAKARTA - Seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet dipastikan tertular varian omicron. Padahal dia tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Dari mana dia bisa tertular?
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin coba menjelaskan pertanyaan ini. Satu kasus positif dan lima kasus masuk kategori dengan status suspek omicron terjadi di wilayah karantina.
"Memang petugas kebersihan ini tidak memiliki history perjalanan luar negeri. Tetapi kita belajar dari Hong Kong, memang terjadi juga seperti itu," kata Budi Gunadi dalam jumpa pers secara virtual, Kamis 16 Desember.
"Karena dia (petugas kebersihan) melayani pasien sehingga akibatnya dia tertular. Nah orang yang tertular ini kebetulan tinggal di asrama Wisma Atlet," lanjut dia.
Baca juga:
- Satu Kasus Omicron Terdeteksi di Indonesia, Lima Lainnya Masih Probable
- Breaking News: COVID-19 Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia, Tularkan Petugas Kebersihan di Wisma Atlet
- Filipina dan Kamboja Perdana Laporkan Kasus Varian Omicron, Dibawa Pelancong yang Pulang dari Afrika dan Jepang
- Sebut Varian Omicron Bisa Menjadi Dominan pada Pertengahan Januari, Presiden Komisi Eropa: Saya Sedih
Pemerintah kini sudah meningkatkan persentasi whole genome sequencing dari semua kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19. Biasanya cuma lima persen akan dinaikkan menjadi 10 persen supaya kalau ada Omicron akan semakin cepat diantisipasi.
"Semua kasus konfirmasi kita WGS," tegas Budi.
Budi juga memastikan akan semakin menggencarkan teknologi pemeriksaan antigen dan PCR dengan metode S-gene target failure (SGTF). PCR dengan reagen SGTF ini bisa memberikan indikasi dini kalau kemungkinan muncul Omicron.
"Karena kalau PCR kita bisa dapatkan hasil 4-6 jam, untuk WGS butuh 5-7 hari," tandasnya.